SANG WAKTU
"Sang Waktu"
Embun pagi mulai menyapa hangatnya mentari pagi. Namun raga ini masih tergulung selimut dan kicauan burung seperti memanggilku untuk bangun dan mewujudkan setiap rencana yang masih ku ragukan.
Tidak terasa umurku sudah mulai diangka yang lumayan fantastis. Dan sepertinya perjalanan memanusiakan diri sudah dimulai. Deretan rencana yang masih menjadi angan-angan sudah menunggu untuk segera diwujudkan.
"Sabar nak, Ibu dulu benar-benar mengabdi. Kamu masih untung dapat gaji" celetuk seorang Ibu yang sudah bergolongan IV A.
Rasanya Aku tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Ibu ini. Ya karna posisi sudah beda. Ibu itu sudah mencapai cita-citanya sedangkan Aku masih belum tahu arah. Malas saja rasanya berargumen kehidupan dengan beliau. Motivasinya memang cukup membuat hati lebih lega, tapi apakah bisa diterapkan pada kehidupan yang millenial dan dengan kekuatan orang dalam seperti ini?
Pikiranku tertancap dengan banyaknya pertanyaan "apa yang terjadi dimasa depan" " apakah hidup ini akan terus seperti ini" . Tanda tanya besar selalu menghantui diriku.
Aku mulai merasakan sulitnya perjalanan hidup, Aku kira hidup ini akan seterusnya penuh haha hihi saja. Namun nyatanya setelah Aku selesai mengenyam pendidikan... wahhhhhhhh ini baru namanya perjalanan yang sebenarnya. Pertama memang sulit keluar dari zona nyaman, tapi setelah memulai mengenal berbagai situasi sekitar. Perlahan raga ini mulai menerima berbagai kasus kehidupan.
Yaaa intinya tetap ingat untuk selalu berdoa. Karena usaha harus diimbangi dengan doa. Lelah boleh namun putus asa jangan!!
Semangat yaa untuk yang masih mengejar impian. Jika sudah waktunya pasti terwujud.😇🙂
"Pray and Try"
(Kusuma_Gob, 2021)
Komentar
Posting Komentar